[Kisah Sahabat Nabi] Nu'aiman Mencuri Unta

[Kisah Sahabat Nabi] Nu'aiman Mencuri Unta.


  Nu'aiman bin Umar Al-Ashary dikenal sebagai orang yang lucu dan sering berbuat iseng. Dia adalah sahabat yang berhasil membuat Rasulullah tersenyum. Ada saja ulahnya. Suatu hari, dia membuat Rasulullah harus membayar makanan yang mereka makan. Bahkan, Rasulullah pun pernah membayar satu ekor unta karena keisengan Nu'aiman itu. Kok bisa ya? Mari kita simak kisahnya bersama-sama!

   Seorang laki-laki tergupuh-gupuh berlari menuju pasar. Kakinya mantap tertuju pada suatu warung makanan.
"Tolong bungkuskan roti, kurma dan susu untukku. Nanti kamu ambil uangnya di masjid. Aku selalu berada di sana!" Seru lelaki itu, Nu'aiman namanya.
    Nu'aiman melanjutkan perjalanan dengan langkah senang menanti pijakan kakinya sampai pada tempat Rasulullah berada. Dia begitu gembira membayangkan bisa makan dengan Rasulullah. 
"Ini hadiah dari saya, Ya Rasulullah. Saya membawa makanan ini untuk dimakan bersama."
   Rasulullah tersenyum menerima hadiah itu dan mereka pun makan bersama.
   Sesaat kemudian pemilik warung datang ke masjid. Dia pun menghampiri Nu'aiman.
"Permisi Ya Rasulullah, Saya ingin berbicara dengan Nu'aiman" Tutur lembut sang pemilik warung.
  Rasulullah pun memberikan izin agar pemilik warung dan Nu'aiman untuk saling berbincang.
"Wahai Nu'aiman aku datang untuk mengambil uang atas makanan ini."
 Nu'aiman masih terdiam. Sedetik kemudian berpaling mata kepada Rasulullah.
"Ya Rasulullah Aku ingin sekali memakan ini. Jadi, Aku membelinya dan membawanya ke sini agar kita bisa makan bersama. Namun, Engkaulah yang harus membayar." Sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Rasulullah tertawa mendengar alasan ini dan beliaupun membayar harga makanan tersebut.

   Nu'aiman memang berbeda dengan para sahabat lainnya. Dia suka berbuat jahil dan melontarkan candaan. Sifatnya ini kadang membuat orang lain kesal.
"Aku sungguh heran dengan Nu'aiman, dia selalu berbuat sesuka hati seperti itu"
"Hmph.. Kadang kala kita perlu membuat Nu'aiman jera."
  Suatu hari datanglah seseorang dari desa yang sangat jauh. dia singgah di masjid untuk beribadah sekaligus istirahat. Sebelum masuk ke masjid, Seseorang ini menamatkan untanya di sebuah pohon. Para sahabat melihat unta yang tertambat ini tanpa penjaga. Mereka kagum pada unta yang berukuran besar ini. 
 Salah satu sahabat memanggil Nu'aiman dan berkata.
"Lihatlah unta itu! Jika saja ia bisa disembelih tentu dagingnya akan cukup untuk kita semua makan dengan kenyang sekaligus bisa dibagikan kepada fakir miskin."
   Nu'aiman memangku dagu, mencerna dengan baik kalimat yang diutarakan sahabat di depannya ini. "Jika memang benar unta itu tidak ada pemiliknya, tentu tidak apa jika dia menyembelih, toh ini semua demi kepentingan umat banyak."
  Setelah para sahabat itu pulang, Nu'aiman mulai beraksi. Dia melepaskan tali yang mengikat si unta di pohon kemudian membawa pergi. Beberapa jam kemudian, Nu'aiman sibuk dengan proses penyembelihan unta. Dia membagi daging unta itu, sebagian untuk dirinya sendiri, lalu tetangganya, para sahabat, serta orang-orang lain yang kekurangan. 
  Nu'aiman membawa satu kantong besar berisi daging unta. Dia bermaksud membawanya ke masjid dan membagikannya dengan para sahabat lain. Namun, Baru saja masuk ke halaman masjid, ia mendengar suara ribut-ribut. Nu'aiman berjalan lebih dekat menuju orang-orang dan bertanya kepada salah satu sahabat. "Ada apa?"
"Salah satu tamu Rasulullah kehilangan untanya. Apa itu yang kamu bawa?"
"Ini daging unta, bukankah tadi kalian bilang ingin makan daging unta? Aku sudah membaginya dengan beberapa fakir miskin dan ini sisanya untuk kalian"
"Sungguh celaka. Bagaimana bisa kamu menyembelih hewan tanpa berpikir dulu. Sekarang pemilik unta tersebut kebingungan 

Nadhifa A.

Hi. It's nice to meet you guys, even if it's not in person. I'm Nadhifa A. and this is where I write information about religion, especially Islam. I hope my writing reaches your heart. Criticism and suggestions are open to all. Thank you for visiting this blog. Pye pye.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama